Pemerintah Amerika Serikat berencana untuk menghentikan pemberian lisensi ekspor kepada perusahaan yang berurusan dengan Huawei yang berbasis di China dan anak perusahaannya. Ini pada dasarnya akan membuat raksasa telekomunikasi itu tanpa teknologi Amerika, lapor the Waktu keuangan.
Departemen Perdagangan AS menambahkan Huawei dan hampir semua anak perusahaannya ke daftar entitas pada 2019 – 2020, untuk membatasi kemampuannya dalam membuat produk baru yang menampilkan teknologi AS, dan mulai mewajibkan perusahaan yang mengekspor teknologi tersebut ke Huawei untuk mendapatkan lisensi ekspor. Tetapi lisensi tersebut benar-benar diberikan, begitulah cara Huawei dan afiliasinya mendapatkan produk yang melibatkan teknologi yang berasal dari AS
Huawei dan anak perusahaannya tidak bisa mendapatkan teknologi yang benar-benar canggih yang dibutuhkan untuk hal-hal seperti jaringan 5G. Tetapi perusahaan bisa mendapatkan chip yang dibutuhkan untuk berbagai barang elektronik konsumen (termasuk telepon pintar dan PC), ditambah peralatan telekomunikasi, yang membuat perusahaan tetap bertahan.
Tetapi ini akan segera berubah, karena Biro Industri dan Keamanan (BIS) Departemen Perdagangan AS baru-baru ini memberi tahu perusahaan-perusahaan itu bahwa mereka tidak akan lagi memberikan lisensi untuk mengekspor teknologi Amerika ke Huawei, menurut Financial Times. Alan Estevez, kepala BIS, saat ini sedang meninjau kebijakan pemberian ekspor terkait China dalam upaya untuk mengetahui langkah selanjutnya yang harus diambil AS.
Kembali pada bulan Oktober, AS memberlakukan sanksi besar-besaran terhadap sektor semikonduktor dan superkomputer China, dalam upaya untuk membatasi pengembangan kemampuan militer China, tetapi ini juga akan membatasi kemajuan teknologi dan ekonomi negara tersebut. Memaksakan pembatasan tambahan terhadap Huawei tentu akan berdampak pada ekonomi China lebih dari pada kemampuan militer negara tersebut, seperti senjata nuklir atau rudal hipersonik.
Tindakan terbaru lainnya dari pemerintah AS termasuk memberlakukan lebih banyak pembatasan ekspor peralatan pembuatan wafer (WFE) ke China. Untuk memastikan bahwa perusahaan seperti SMIC tidak memiliki akses ke alat hebat canggih, AS mencapai kesepakatan dengan Jepang dan Belanda untuk membatasi ekspor perusahaan seperti ASML, Canon, Nikon, dan Tokyo Electron. Beberapa percaya ini akan mempercepat pengembangan teknologi fabrikasi wafer China sendiri, tetapi akan sangat sulit melakukannya tanpa teknologi yang dikembangkan di AS.